Aku dan Kamu (Hukum Fisika = Cinta!)
Masih banyak yang lebih indah daripada pelangi
diatas langit, masih ada celah untuk keluar dari ruangan yang sempit,
walaupun Aku hanya dapat berbuat sedikit, tapi Aku akan terus mengulang
kembali agar Aku tak lagi terhimpit...
Aku tak bisa begini! Siapa Aku bagimu? Apakah Aku hanyalah
sebuah angin yang hanya dapat Kau rasakan saja, tentu saja tidak!
Mungkin Kau bisa tahu bahwa Aku ada, tapi Kau tak pernah tau bagaimana
Aku yang sebenarnya. Itulah sebabnya mengapa Aku sendiri, karena
disetiap kali Aku datang, Kau tak pernah melihatnya. Apakah Kau pernah
sadari itu? Mungkin, Sedikitpun tidak! Aku tau semuanya karena Aku
sering membaca pikiranmu, Aku tau semuanya tentangmu, tetapi bisa saja
Aku salah menafsirkan itu, meskipun terkadang berada jauh dari batas
kewajaranku, Aku tetap melakukannya berulang-ulang, sedikit berinteraksi
pada waktu yang terkenang, dan kemudian Aku tuangkan pada
tulisan-tulisan dibuku yang Aku bawa pulang. Simple, (F aksi = -F reaksi)
dan Aku mempercayai itu, Kau paham? Bagiku disetiap kali Aku melakukan
sesuatu, meskipun itu sedikit, pastilah ada timbal baliknya, ada reaksi
didalam setiap hal yang Aku lakukan. Apakah Kau mempercayainya?
Seperti Hukum Newton, Diriku adalah sebuah benda didalamnya.
(Hukum gerak Newton adalah Hukum yang menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya).
Diriku adalah suatu benda yang bergerak karena suatu gaya yang terjadi, dan Kau adalah gerak yang disebabkanya. Itu artinya Aku adalah F aksi dan Kau adalah -F reaksi. Aku mencoba terus memahami semuanya, Aku kaitkan pada sebuah rumus dan hukum fisika. Sebenarnya Aku tak begitu paham tentang fisika, namun Aku mencoba untuk mengkaitkanya. Ya, setidaknya Aku mencoba meskipun tak sesuai dengan apa yang ada.
(Hukum gerak Newton adalah Hukum yang menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya).
Diriku adalah suatu benda yang bergerak karena suatu gaya yang terjadi, dan Kau adalah gerak yang disebabkanya. Itu artinya Aku adalah F aksi dan Kau adalah -F reaksi. Aku mencoba terus memahami semuanya, Aku kaitkan pada sebuah rumus dan hukum fisika. Sebenarnya Aku tak begitu paham tentang fisika, namun Aku mencoba untuk mengkaitkanya. Ya, setidaknya Aku mencoba meskipun tak sesuai dengan apa yang ada.
( Hukum Newton I : setiap benda akan memiliki
kecepatan yang konstan kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol
bekerja pada benda tersebut. Berarti jika resultan gaya nol, maka pusat
massa dari suatu benda tetap diam, atau bergerak dengan kecepatan
konstan (tidak mengalami percepatan). Hal ini berlaku jika dilihat dari
kerangka acuan inersial ).
Aku terus pahami Hukum Newton I , dan Aku selalu bertanya pada diriku sendiri, apakah memang benar semua yang telah tertulis pada Hukum Newton, Aku terus memahaminya. Dan setelah Aku memahami berulangkali, Bagiku semuanya benar! Karena setiap kali Aku berbuat untuk sesuatu hal yang kau suka, dan Aku melakukan dengan kecepatan konstan dan konsisten, tetap berada dalam jalurnya tanpa berubah-ubah, maka reaksimu adalah bahagia. Dan jika mungkin Aku diam pada saat kau menginginkan sesuatu, kau pun akan terdiam dan tak berkerja / tak merespon. Karena jika gaya yang diberikan tidak ada, maka benda yang akan mendapat gayapun tetap diam. Ya, Semuanya Aku pahami! Semuanya harus tetap pada Kecepatan konstan, secara terus menerus tanpa berubah sedikitpun. Maka yang terjadi adalah reaksi timbal balik yang sama. Jika Aku bergerak maka kaupun bergerak, jika Aku terdiam, maka kaupun terdiam. Mungkin seperti ((Aku + Kau) = ( Raga + Jiwa) = (Hidup)). Semuanya berkerja ketika saling melengkapi satu sama lain. Berarti, apa yang Aku lakukan adalah apa yang Kau lakukan.
( Hukum Newton II : sebuah benda dengan massa (M) mengalami gaya
resultan sebesar (F) akan mengalami percepatan (a) yang arahnya sama
dengan arah gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap (F) dan
berbanding terbalik terhadap (M) atau (F) = (Ma). Bisa juga diartikan
resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan turunan dari
momentum linear benda tersebut terhadap waktu ).
Kau pahami Hukum Newton II, kau bisa mengartikanya dengan sebuah cinta? Lakukanlah, Akupun juga ingin Kau tau bahwa Aku memang benar mencintaimu. Seperti Hukum Newton II diatas, Aku (benda) memiliki sebuah perasaan (Massa/M) yang kemudian mengalami gaya sebesar merasakan Cinta (F). Semakin hari, Aku selalu mencintaimu dengan dimensi yang berbeda, selalu mengalami kenaikan, semakin cinta dan semakin cinta (a), Aku memiliki usaha untuk selalu mencintaimu dengan arah sama pada saat Aku merasakan cinta. Aku mencintaimu dengan sepenuh hati, dan bahkan takut kehilanganmu. Apa yang Kamu rasakan (F), sama seperti apa yang Aku rasakan, dan berbanding terbalik (M). Mungkin juga, perasaan cinta yang Aku miliki dan kamu miliki (F) = (Ma) yang berbanding terbalik dan mengalami percepatan antara apa yang Aku rasakan dan apa yang Kau rasakan. Dan apa yang Aku telah lakukan selama ini untukmu, semuanya sama dengan apa yang kamu lakukan untukku, dalam setiap waktunya.
Hukum Newton II : Perubahan dari gerak selalu
berbanding lurus terhadap gaya yang dihasilkan / bekerja, dan memiliki
arah yang sama dengan garis normal dari titik singgung gaya dan benda.
Sebenarnya, Aku tak memaksamu untuk mencintaiku,
hanya saja Aku memakai Hukum Newton, sehingga apa yang Aku lakukan
untukmu, mau tidak mau Kau harus meresponya!
Menurutku : Hukum Newton jika diterapkan pada (Cinta) yang
dianggap sebagai partikel, dalam evaluasi pergerakan misalnya, panjang/
besarnya (cinta) tidak dihiraukan, karena obyek yang dihitung dapat
dianggap kecil, relatif terhadap jarak yang ditempuh. Perubahan bentuk (
deformasi ) dan rotasi dari suatu obyek juga tidak diperhitungkan dalam
analisisnya. Maka sebuah (Hati) dapat dianggap sebagai suatu titik atau
partikel untuk dianalisa (detaknya) pada saat merasakan sebuah (Cinta).
Aku sering kali memikirkan yang sebenarnya tak perlu Aku
pikirkan, akan tetapi entah mengapa yang terjadi adalah sebuah pemikiran
dengan perasaan yang datang secara tak terduga, secara tiba-tiba dan
terus-menerus. Kemudian Aku tulis saja semuanya untukmu, untuk semua
yang telah terjadi pada hidupku, Aku mendengarkanya dalam suatu ruangan
yang senyap dan Aku sendiri, seperti suatu ketenangan didalam batin yang
kemudian Aku meresapi. Setelah Aku mengetahui bahwa semua memang benar
berarti untukku, sejak itulah Aku mulai merancang sebuah harapan kecil
yang Aku harap suatu saat nanti berarti besar. Karena Aku paham, bahwa
semakin kedepan hidupku semakin berat, meskipun terkadang Aku tersesat,
Aku akan selalu berusaha mencari jalan keluar meskipun didalam ruangan
yang gelap dan pekat.
Apakah kau akan tetap disini untuk menemaniku dengan sebuah
cinta? Mungkin saja tidak! Karena Akupun tahu suatu saat kau pasti akan
meninggalkanku. Untuk selamanya, tanpa adanya sebuah cinta, Kau tak
lagi ada, dan semuanya hanya tersisa sebuah kenangan kita bersama.
Semenjak Aku mengenalmu, Aku tau bahwa yang sebenarnya
berarti adalah sebuah perjuangan. Berusaha untuk saling menjaga,
berusaha untuk saling ada, berusaha untuk tetap cinta dan semua! Apapun
itu, semuanya sangat bermakna sempurna. Bahkan, saat Aku menatapmu, tak
mampu sedikitpun Aku berkedip, mata ini seperti telah kaku dan terselip.
Semakin berusaha Aku untuk memejamkan mata, semakin berat pula Aku
meninggalkanya.
(Hukum Newton III : gaya aksi dan reaksi dari dua
benda memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris.
Artinya jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka
benda B akan memberi gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki
besar yang sama namun arahnya berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai
hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai aksi dan –F adalah
reaksinya)
Kau tau artinya? Coba kau pahami dan samakan dengan sebuah cinta.
Hukum Newton III : Untuk setiap aksi selalu ada
reaksi yang sama besar dan berlawanan arah atau gaya dari dua benda pada
satu sama lain selalu sama besar dan berlawanan arah.
Intinya dari hukum Newton III adalah bahwa setiap Aku
merasakan cinta dan juga Kau, meskipun terkadang berlawanan, namun
keduanya memiliki rasa yang sama besar. Meskipun arahnya berbeda, namun
gaya dari keduanya selalu sama.
Aku bermimpi dalam tidurku, membuat sebuah momentum yang
kemudian di saat Aku terbangun dari tempat tidurku, Aku masih
mengingatnya. Seburuk apapun sebuah mimpi, tetap saja semuanya akan
menjadi bayangan yang terekam dalam otak sebelah kiri. Apa kau akan
paham? Aku tak tau! Karena Aku tak pernah menuntut Kau untuk
mencintaiku, dan Kau sendiri yang secara spontanitas memiliki perasaan
yang sama seperti apa yang Aku rasa. Karena cinta tak dapat dipaksa!
Benda apapun yang menekan atau menarik benda lain
pasti mengalami tekanan atau tarikan yang sama dari benda yang ditekan
atau ditarik. Kalau anda menekan sebuah batu dengan jari anda, jari anda
juga ditekan oleh batu. Jika seekor kuda menarik sebuah batu dengan
menggunakan tali, maka kuda tersebut juga "tertarik" ke arah batu dengan
tali yang digunakan, dan juga akan menarik sang kuda ke arah batu sebesar ia menarik sang batu ke arah kuda.
Semua ini menjelaskan bahwa semua gaya adalah interaksi
antara benda-benda yang berbeda, maka tidak ada gaya yang bekerja hanya
pada satu benda. Jika Aku mencintaimu, dan juga Kau, maka secara
bersamaan kita akan merasakan cinta dengan besar yang sama padaKu atau
padamu dan keduanya segaris. Seperti yang ditunjukan di diagram, para
peluncur es (Ice skater) memberikan gaya satu sama lain dengan besar
yang sama, tapi arah yang berlawanan. Walaupun gaya yang diberikan sama,
percepatan yang terjadi tidak sama. Peluncur yang massanya lebih kecil
akan mendapat percepatan yang lebih besar. Dua gaya yang bekerja ini
adalah gaya yang bertipe sama. Misalnya antara roda dengan jalan yang
sama-sama memberikan gaya gesek.
Secara sederhananya, sebuah gaya cinta bekerja pada
sepasang hati, dan tidak pernah hanya pada sebuah hati saja. Jadi untuk
setiap gaya selalu memiliki dua ujung. Setiap ujung gaya ini sama
kecuali arahnya yang berlawanan. Atau sebuah ujung gaya adalah cerminan
dari ujung lainnya. Secara matematis, Cinta ini berupa persamaan vektor
satu dimensi, yang bisa dituliskan.
Rasakanlah Cinta bukan pada awalnya saja,
Setelah kau punya, selanjutnya dan seterusnya kau jaga.
Resapilah makna bukan pada saat kau tau saja,
Setelah kau bisa, lakukanlah selamanya.
Terimalah kekurangan salah satunya,
Setelah kau mampu, maka semuanya akan bahagia.
Setelah kau punya, selanjutnya dan seterusnya kau jaga.
Resapilah makna bukan pada saat kau tau saja,
Setelah kau bisa, lakukanlah selamanya.
Terimalah kekurangan salah satunya,
Setelah kau mampu, maka semuanya akan bahagia.
Dan pada intinya, Aku ingin kau selalu bergerak, merasakan,
memberi dan menjaga dengan dimensi yang sama seperti apa yang Aku rasa.
0 komentar:
Posting Komentar