SPHEROMETER
(Makalah Instrumen Fisika)
Dosen Pengampu:
Prof.
Dr. Agus Suyatna, M.Si
B.
Anggit Wicaksono, S.Pd. M.si
Oleh:
Asia Anis Lasia
1613022055
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN
PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Spherometer” yang bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Instrumen
Fisika yang diberikan oleh pembimbing kami, meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada semua pihak
yang turut serta membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenaiSpherometer.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun. Terima Kasih.
Bandarlampung,
23 Maret 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah........................................................................................ 2
C. Tujuan
Penulisan.......................................................................................... 2
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian,
Fungsi dan Bagian-Bagian Spherometer.................................. 3
B. Jenis-Jenis
Spherometer............................................................................... 4
C. Prinsip
Kerja Spherometer........................................................................... 6
D. Kalibrasi
dan Ketelitian Spherometer........................................................ 10
E. Prosedur Pengukuran pada Spherometer................................................... 11
F. Membaca
dan Menulis Hasil Pengukuran pada Spherometer................... 13
G. Cara Perawatan Alat Ukur Spherometer.................................................... 14
III. PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 15
B. Saran.......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 17
DAFTAR
GAMBAR
Gambar Halaman
1. Bagian-Bagian
Spherometer............................................................................ 3
2. Spherometer Manual....................................................................................... 4
3. Mikro Spherometer.......................................................................................... 5
4. Spherometer dan Chaff.................................................................................... 6
5. Segitiga Sama Sisi pada Kaki Spherometer.................................................... 7
6. Letak Radius
Permukaann Bidang Bola............................................................. 10
7. Kalibrasi Spherometer................................................................................... 11
8. Menunjukan
Pemutar Sekrup sampai Menyentuh Lensa.............................. 12
I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Hampir
semua aspek kehidupan kita tidak bisa lepas dari alat
ukur. Alat ukur merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui ukuran berbagai
macam hal atau benda disekitar kita. Ada macam-macam alat ukur yang sering kita
gunakan dalam kegiatan sehar-hari. Peranan macam-macam alat ukur sangat penting
bagi kita. Terutama jika kita ingin mengukur suatu
ketebalan kaca dan jari-jari kelengkungan benda (lensa) maka kita harus
menggunakan alat ukur Spherometer.
Spherometer
merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk mengukur
panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli
optik berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix dan pertama kali
diperkenalkan oleh Nicolas Fartin. Awalnya, spherometer digunakan oleh ahli
kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa.
Spherometer
adalah salah satu alat ukur panjang yang mempunyai 4 buah kaki yaitu 3 buah
kaki tetap dan 1 kaki lainnya yang dapat bergerak naik/turun yang terletak
ditengah-tengah ketiga kaki tetap. Spherometer memiliki tingkat ketelitin yang
lebih tinggi daripada mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. Ketelitian
spherometer yaitu 0,001 mm. Spherometer digunakan untuk mengukur jari-jari
(radius) dari permukaan suatu lensa dan ketebalan suatu lempeng atau plat tipis.
Oleh karna itu, untuk mengetahui lebih jelas mengenai alat ukur spherometer
maka dibuatlah makalah ini yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan kita
mengenai spherometer.
B. Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah yang digunakan pada
makalah alat ukur panjang spherometer ini adalah sebagai
berikut :
1.
Apa
pengertian,
fungsi dan bagian-bagianspherometer?
2.
Apa saja jenis-jenis spherometer?
3.
Bagaimana
prinsip kerja spherometer?
4.
Bagaimana
cara kalibrasi dan
ketelitian spherometer?
5.
Bagaimana
prosedur pengukuran spherometer?
6.
Bagaimana
cara membaca dan
menulis hasil pengukuran pada Spherometer?
7.
Bagaimana cara pemeliharaan alat ukur spherometer?
C. Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan pembuatan makalah alat ukur panjang jangka sorong ini adalah sebagai
berikut :
1.
Mengetahui
pengertian,
fungsi dan bagian-bagianspherometer.
2.
Mengetahui Jenis-jenis spherometer.
3.
Mengetahui
prinsip kerjaspherometer.
4.
Mengetahui
cara kalibrasi dan
ketelitian spherometer
5.
Mengetahui
prosedur
pengukuran spherometer.
6.
Mengetahui
cara membaca dan
menulis hasil pengukuran
pada spherometer.
7.
Mengetahui cara pemeliharaan alat ukur.
II. PEMBAHASAN
A.
Pengertian, Fungsi dan Bagian-Bagian Spherometer
Sperometer adalah suatu instrument yang digunakan untuk mengukur panjang
yang sangat kecil. Sperometer merupakan salah satu alat ukur panjang yang
mempunyai 4 buah kaki, yaitu 3 kaki tetap dan 1 kaki lainnya yang dapat
bergerak naik / turun yang terletak di tengah-tengah ketiga kaki tetap. Ketiga
kaki tetap berjarak sama satu dengan yang lainnya dan membentuk segitiga sama
sisi.
(Dhika, 2010)
Alat ini dapat dipergunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda
yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cembung atau cekung. Selain
itu sperometer juga digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau
plat tipis.
(Mustofaabihamid, 2011)
Bagian-bagian dari spherometer yaitu:
4
|
2
|
3
|
5
|
1
|
Gambar 2.1.
Bagian-Bagian Spherometer
Keterangan:
1. Skala Utama (dalam mm), berupa batang yang letaknya sejajar dengan sekrup. Skala ini sebagai indeks untuk membaca skala pada piringan spherometer serta untuk menandai banyaknya putaran penuh sekrup.
1. Skala Utama (dalam mm), berupa batang yang letaknya sejajar dengan sekrup. Skala ini sebagai indeks untuk membaca skala pada piringan spherometer serta untuk menandai banyaknya putaran penuh sekrup.
2.
Skala Geser, Memiliki 100
skala yang berbentuk
lingkaran dan melekat pada sekrup. Satu putaran piringan menyebabkannya naik
atau turun 1 mm.
3. Pemutar Skala Geser
4. Tiga Ujung Kaki Tetap, Ketiga kaki tersebut akan membentuk
segitiga sama sisi jika dihubungkan dengan sebuah garis
5.Ujung Kaki Bergerak.
Pada
spherometer yang baru, skala utama dimulai dari 0,5 mm dengan skala terkecil
0,005 mm. Namun, pada spherometer yang lama skala terkecilnya adalah 0,001 mm.
(Mustofaabihamid, 2011)
B.
Jenis-Jenis Spherometer
Adapun jenis-jenis spherometer
adalah:
1.
Spherometer Manual
Alat ukur ini
memiliki dua jenis skala, yaitu skala utama dan skala geser. Adapun cara
membaca hasil pengukuran dilakukan secara manual yaitu dengan
melihat skala yang saling berhimpit (skala utama berhimpit dengan skala geser).
Spherometer manual ini memiliki ketelitian 0.01 mm
sumber:https://www.google.com/search?q=spherometer&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjhgtrMsezSAhUMsI8KHXrjBloQ_AUICCgB&biw=1094&bih=511#imgrc=WR-XJXgO3ctq_M:
Gambar 2.2. Mikro Spherometer Manual
2.
Mikro
Spherometer
Lensa yang sangat kecil tidak dapat diukur
dengan tepat jika menggunakan spherometer biasa. Untuk itu digunakan
mikrospherometer yang dapat mengukur lensa yang sangat kecil. Jari-jari
(radius) permukaan lensa mungkin bisa sekecil 2 mm.
Sumber:https://www.google.com/search?q=mikro+spherometer&espv=2&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwie9aqqsuzSAhVCvY8KHdhGBhUQ_AUIBigB&biw=1094&bih=511#imgdii=RHkH60VHeKh_fM:&imgrc=z_1etGnWDzT2qM:
Gambar 2.3. Mikro Spherometer
3.
Spherometer
dan Chaffee
Spherometer ini terdiri dari dua bar logam
yang bergabung disuatu akhir untuk satu poros yang sangat singkat dari
pergerakkan yang diukur pada kebalikan bagian akhir. Pusat ball adalah tetap
untuk satu bar, dua kaki ball ke yang lain, semua dalam satu baris. Karena
pusat ball terletak di sepertiga jarak ke mikrometer, perpindahan sepertiga
sebagai pengukuran pada mikrometer. Ada tambahan baut didekat sumbu baut.
Pergerakan terhadap lensa 10 kali dari pergerakan linier spherometer sehingga
kepekaannya besar.
Sumber: http://mustofaabihamid.blogspot.co.id/2011/04/spherometer.html
Gambar 2.4. Spherometer dan Chaffee
(Mustofaabihamid, 2011)
C. Prinsip Kerja Spherometer
Prinsip kerja sperometer hampir sama
dengan prinsip kerja mikrometer. Sperometer memiliki dua jenis skala, yaitu
skala utama dan skala pada piringan spherometer (skala geser).
Pembacaan hasil ukur pada sperometer, yaitu dengan melihat skala yang saling
berhimpit (skala utama berhimpit dengan skala geser). Sebelum menggunakan spherometer untuk mengukur
jari-jari (radius) permukaan suatu lensa dan ketebalan suatu pelat tipis,
pastikan spherometer dalam keadaan layak pakai dan sudah
terkalibrasi supaya pengukuran yang dilakukan akurat. Untuk pegukuran jari-jari (radius) permukaan suatu
lensa, digunakan persamaan:
Adapun persamaan diatas didapatkan dari gambar kaki
spheromer yang membentuk segitiga sama sisi sehingga didapatkan gambar segitiga
sama sisi dari ujung ketiga kaki tetap seperti dibawah ini:
A
|
S
|
t
|
u
|
D
|
S
|
u
|
u
|
S
|
C
|
B
|
a
|
Gambar 2.5. Menunjukan Segitiga Sama Sisi pada Kaki Spherometer
Dari gambar diatas
didapatkan persamaan persamaan sebagai berikut :
s + u = t....................(1)
a2 = t2 +(½ a)2
a2 = t2 + ¼ a2
t2 = a2 - ¼ a2
t2 = ¾a2
……..(2)
Pada
gambar segitiga terlihat bahwa :
3 x luas segitiga ABD=
luas segitiga ABC
Subtitusikan
persamaan (2) dan ( 3) ke persamaaan (1) :
s
+ u = t
Lensa Cembung :
T
|
s
|
R
|
h
|
Dari gambar diatas didapatkan persamaan :
R = T + h
T = R – h
T2 = ( R – h )2
T2 = R2 – 2hR + h2
..........(5)
R2= T2 + s2........................(6)
Masukkan persamaan (4) dan (5) ke persamaan (6) :
(Young,
D Hugh dan Roger A. Freedman. 2002)
Sumber:https://www.google.com/search?q=spherometer&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwj66KPJzfbSAhXMNI8KHUUDAGQQ_AUICCgB#imgrc=vVUALiDFE8WPeM:
Gambar 2.6. Menunjukan Letak Radius Permukaaan Bidang Bola
D. Kalibrasi dan Ketelitian Spherometer
Kalibrasi adalah proses dalam
membandingkan suatu acuan lokal kepada standar yang berlaku untuk memastikan
ketelitian suatu alat ukur. Pengkalibrasian pada spherometer yaitu dengan
menghimpitkan angka nol pada skala utama dan angka nol pada skala
geser. Berarti, spherometer telah
terkalibrasi jika angka nol pada skala utama berimpit dengan angka nol pada skala geser. Spherometer memiliki tingkat ketelitian yang
lebih tinggi daripada mistar, jangka sorong, dan mikrometer. Ketelitian
spherometer yaitu 0,01 mm. Cara mendapatkan ketelitian yaitu :
1.
Setiap 1
putaran penuh skala geser, pada skala utama bergeser sebesar x.
2.
X dibagi dengan jumlah skala pada skala geser yang berjumlah 100
Ketelitian =
(Mustofaabihamid, 2011)
Skala Utama dan Skala Geser saling Berhimpit
|
Skala Utama
|
Skala Geser
|
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 2.7.Kalibrasi Spherometer
E. Prosedur Pengukuran pada Spherometer
Adapun prosedur pengukuran pada spherometer adalah:
1.
Pengukuran Jari-jari
(Radius) Permukaan Suatu Lensa
Untuk mengukur
radius permukaan suatu lensa dilakukan langkah-langkah :
1.
spherometer ditempatkan di atas
suatu tempat yang tepat (rata) permukaannya.
2.
Setelah itu, lensa yang akan diukur radiusnya dijepit dengan ketiga
kaki spherometer.
3.
Selanjutnya, putar sekrup sampai
menyentuh permukaan lensa tersebut.
4.
Buktikan dengan menggunakan selembar
kertas.
5.
Amati skala utama yang berhimpit
dengan skala pada piringan spherometer (sebagai h), dan mengukur jarak antar
kaki spherometer (sebagai a).
(a)
Belum Menyentuh Lensa
(b) Sudah
Menyentuh Lensa
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 2.8.
Menunjukan Pemutar Sekrup sampai Menyentuh Lensa
2.
Pengukuran Ketebalan Suatu Lempengan atau Pelat Tipis
Untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau
pelat tipisdilakukan langkah-langkah:
1. spherometerditempatkan di atas suatu tempat yang
tepat (rata) permukaannya.
2. Selanjutnya, putar sekrup sampai menyentuh
permukaan tersebut. Amati skala utama yang berhimpit dengan skala pada piringan
spherometer, kemudian membaca hasil bagi skala utama dengan skala pada piringan
spherometer.
3. Setelah itu, sekrup diputar hingga tidak lagi
menyentuh permukaan tersebut. Selanjutnya, selipkan lempengan atau pelat tipis
yang akan diukur ketebalannya, putar kembali sekrup hingga menyentuh permukaan
lempengan atau pelat tipis tersebut. Amati kembali skala utama yang berhimpit
dengan skala pada piringan spherometer, kemudian membaca hasil bagi skala utama dengan skala pada piringan
spherometer.
4. Perbedaan (dalam hal ini selisih) dari kedua
hasil pembacaan tersebut adalah ketebalan lempengan atau pelat tipis yang
diukur.
(Mustofahamid, 2011)
F.
Membaca dan Menulis Hasil Pengukuran pada Spherometer
Adapun cara
membaca dan menulis hasil pengukuran pada Spherometer adalah :
1.
Pengukuran Jari-jari
(Radius) Permukaan Suatu Lensa
untuk cara pembacaan, skala utama (dalam mm) berhimpit dengan skala pada piringan spherometer (sebagai h). Skala pada piringan spherometer dikalikan ketelitian spherometer (0,01 mm). Sedangkan jarak antar kaki spherometer (sebagai a). Setelah hasil pembacaan skala tersebut dimasukkan ke dalam suatu persamaan R, didapatlah hasil pengukuran jari-jari (radius) permukaan lensa.
untuk cara pembacaan, skala utama (dalam mm) berhimpit dengan skala pada piringan spherometer (sebagai h). Skala pada piringan spherometer dikalikan ketelitian spherometer (0,01 mm). Sedangkan jarak antar kaki spherometer (sebagai a). Setelah hasil pembacaan skala tersebut dimasukkan ke dalam suatu persamaan R, didapatlah hasil pengukuran jari-jari (radius) permukaan lensa.
2.
Pengukuran Ketebalan Suatu Lempengan atau Pelat Tipis
untuk cara pembacaan, skala utama (dalam mm) berhimpit dengan skala geser. Skala geser dikalikan ketelitian spherometer (0,01 mm). Hasil pengukuran ketebalan lempengan atau pelat tipis adalah perbedaan (dalam hal ini selisih) hasil bagi skala utama dan skala pada piringan spherometer sebelum diselipkan lempengan atau pelat tipis dengan hasil bagi skala utama dan skala pada piringan spherometer sesudah diselipkan lempengan atau pelat tipis.
untuk cara pembacaan, skala utama (dalam mm) berhimpit dengan skala geser. Skala geser dikalikan ketelitian spherometer (0,01 mm). Hasil pengukuran ketebalan lempengan atau pelat tipis adalah perbedaan (dalam hal ini selisih) hasil bagi skala utama dan skala pada piringan spherometer sebelum diselipkan lempengan atau pelat tipis dengan hasil bagi skala utama dan skala pada piringan spherometer sesudah diselipkan lempengan atau pelat tipis.
(Mustofaabihamid, 2011)
G.
Cara Perawatan Alat Ukur Spherometer
Cara merawat spherometer yaitu:
1.
Diletakkan di
tempat yang kering, tidak lembab dan bebas uap korosit.
2.
Sebelum dismpan
spherometer harus terbebas dari debu ataupun kotoran yang
melekat.
3.
Kemudian
diolesi dengan minyak oli atau minyak rem.
III. PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang
didapat dari makalah ini adalah:
1. Sperometer
adalah alat ukur panjang yang mempunyai 4 buah kaki, yaitu 3 kaki tetap dan 1
kaki lainnya yang dapat bergerak naik/turun yang terletak ditengah-tengah
ketiga kaki tetap. Alat
ini dapat dipergunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang
berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cembung atau cekung. Selain itu,
alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur ketebalan suatu pelat tipis.
2. Bagian-bagian
spherometer yaitu : Skala utama, Skala geser, tiga kaki tetap, pemutar
skala geser, satu kaki bergerak.
3. Jenis-jenis
spherometer yaitu : Spherometer Manual, Mikro
Spherometer, Spherometer dan Chaffee
4. Prinsip kerja sperometer
hampir sama dengan prinsip kerja mikrometer.
Pembacaan hasil ukur pada sperometer,
yaitu dengan melihat skala yang saling berhimpit (skala utama berhimpit dengan
skala geser). untuk pengukur jari-jari suatu lensa digunakan rumus
.
5.
Pengkalibrasian pada spherometer yaitu dengan
menghimpitkan angka nol pada skala utama dan angka nol pada piringan
spherometer. Spherometer
memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi daripada mistar, jangka sorong,
dan mikrometer. Ketelitian spherometer yaitu 0,01 mm.
6.
Membaca dan menulis hasil pengukuran
pada :
a.
Pengukuran Jari-jari (Radius) Permukaan Suatu Lensa
Untuk cara pembacaan, skala utama (dalam mm) berhimpit dengan skala pada piringan spherometer (sebagai h). Skala pada piringan spherometer dikalikan ketelitian spherometer (0,01 mm). Sedangkan jarak antar kaki spherometer (sebagai a). Setelah hasil pembacaan skala tersebut dimasukkan ke dalam suatu persamaan R, didapatlah hasil pengukuran jari-jari (radius) permukaan lensa.
Untuk cara pembacaan, skala utama (dalam mm) berhimpit dengan skala pada piringan spherometer (sebagai h). Skala pada piringan spherometer dikalikan ketelitian spherometer (0,01 mm). Sedangkan jarak antar kaki spherometer (sebagai a). Setelah hasil pembacaan skala tersebut dimasukkan ke dalam suatu persamaan R, didapatlah hasil pengukuran jari-jari (radius) permukaan lensa.
b.
Pengukuran Ketebalan Suatu Lempengan atau Pelat Tipis
Untuk cara pembacaan, skala utama (dalam mm) berhimpit dengan skala pada piringan spherometer. Skala pada piringan spherometer dikalikan ketelitian spherometer (0,01 mm). Hasil pengukuran ketebalan lempengan atau pelat tipis adalah perbedaan (dalam hal ini selisih) hasil bagi skala utama dan skala pada piringan spherometer sebelum diselipkan lempengan atau pelat tipis dengan hasil bagi skala utama dan skala pada piringan spherometer sesudah diselipkan lempengan atau pelat tipis.
Untuk cara pembacaan, skala utama (dalam mm) berhimpit dengan skala pada piringan spherometer. Skala pada piringan spherometer dikalikan ketelitian spherometer (0,01 mm). Hasil pengukuran ketebalan lempengan atau pelat tipis adalah perbedaan (dalam hal ini selisih) hasil bagi skala utama dan skala pada piringan spherometer sebelum diselipkan lempengan atau pelat tipis dengan hasil bagi skala utama dan skala pada piringan spherometer sesudah diselipkan lempengan atau pelat tipis.
7.
Untuk merawat Spherometer
, sebaiknya:
a.
Diletakkan di tempat yang
kering, tidak lembab dan bebas uap korosit.
b.
Sebelum dismpan
spherometer harus terbebas dari debu ataupun kotoran yang melekat.
c.
Kemudian diolesi dengan
minyak oli atau minyak rem.
B.
Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan
mengenai alat ukur
spherometer ini yaitu sebelum melakukan pengukuran sebaiknya dilakukan secara
teliti dan sesuai dengan prosedur yang ada agar pengukuran yang dilakukan tidak
salah dan hasilnya akurat. Selain itu, sebaiknya sebelum mengukur kita harus lebih memahami materi mengenai
spherometer.
DAFTAR
PUSTAKA
Young, D Hugh dan Roger A. Freedman. 2002.Fisika
Universitas. Jakarta : Erlangga.
Mustofaabihamid. 2011. Spherometer. Diunduh dari: http://mustofaabihamid.blogspot.co.id/2011/04/spherometer.html. Pada 18 Maret 2017 Pada pukul 20:27 WIB
Dhika. 2012. Spherometer.
Diunduh dari :http://mahasiswa-sibuk.blogspot.co.id/2012/01/spherometer.html.
Pada 18 Maret 2017 pada pukul 20:30 WIB
love the sound!
BalasHapus