UNIVERSITAS LAMPUNG

PENDIDIKAN FISIKA

I Putu Yogi Setia Permana
1613022013

Rabu, 12 Desember 2018

BIOMASSA
(Makalah Pendidikan Teknologi Dasar)



Dosen Pengampu
Drs. Eko Suyanto, M.Pd







Oleh Kelompok 4:

Abu Farhan Salimi                              1613022052
Didik Rahmadi                                    1613022001
Fitroh Amandini                                 1613022054
I Putu Yogi Setia Permana                  1613022013
Kurniawan Saputra                             1613022047





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018

KETETAPAN KELOMPOK



A.    Pembagian Tugas Dalam Kelompok
Ketua Kelompok         : Kurniawan Saputra                           1653022047
Notulis                        : Fitroh Amandini                               1613022054
Presentar                     : 1. Abu Farhan Salimi                        1613022052
                                      2. Didik Rahmadi                              1613022001
                                      3. I Putu Yogi Setia P                       1613022013

B.     Deskripsi Tugas
Makalah ini menjelaskan Tentang Biomassa, yang didalamnya memuat materi tentang energi terbarukan mengenai pengertian biomassa, pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi, Mengetahui pemanfaatan biomassa untuk bahan bakar transport, Memhetahui penerapan konversi biomassa, Mengetahui potensi biomassa di Indonesia, Mengetahui dampak positif dan negatif dari biomassa, Mengetahui kendala Penghambat Pengembangan Energi Biomassa di Indonesia. Dalam makalah ini juga memuat update data, gambar, foto, dan video; penguasaan kompetensi; indikator penguasaan kompetesi; tujuan pembelajaran; rangkuman; Latihan soal penguasaan materi; serta memuat Tes Penguasaan Materi (20 % esai terbatas, 80 % Tes pilihan jamak).

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Pemanfaatan Biomassa dalam Kehidupan Sehari-hari”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Teknologi Dasar yang diberikan oleh pembimbing kami. Tak lupa kami menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi yang telah kami cantumkan, mengingat akan kemampuan yang  kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga keberhasilan berpihak pada kita semua. Terima kasih.


Bandarlampung, 18 Oktober 2018




Kelompok 4



DAFTAR ISI


Halaman
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................   i
PRAKATA KELOMPOK.................................................................................. ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... v
I.     PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Penguasaan Kompetensi.............................................................................. 2
C. Indikator Penguasaan Kompetensi............................................................... 2
D. Tujuan Pembelajaran .................................................................................. 2
E. Manfaat ........................................................................................................ 2
II.  PEMBAHASAN
A. Pengertian Biomassa ................................................................................... 3
B. Pemanfaatan Biomassa Sebagai Sumber Energi ......................................... 7
C. Pemanfaatan Biomassa Untuk Bahan Transport ....................................... 17
D. Penerapan Konversi Biomassa................................................................... 19
E. Potensi Biomassa Di Indonesia.................................................................. 21
F. Dampak Positif Dan Negatif Dari Biomassa.............................................. 22
G. Kendala Penghambat Pegembangan Energi Biomassa Di Indonesia........ 24
III.   PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 25
B. Saran .......................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR


Gambar 1. Energi Biomassa......................................................................... 4
Gambar 2. Pemanfaatan Biomassa Sebagai Sumber Energi........................ 7
Gambar 3. Biofuel (Bahan Bakar Hayati).................................................. 10
Gambar 4. Desain Pembangkit Biogas....................................................... 11
Gambar 5. Biodiesel................................................................................... 14
Gambar 6. Bioetanol................................................................................... 15
Gambar 7. Reaktor Gasifikasi.................................................................... 17

I. PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini, sumber minyak sudah semakin menipis. Bahan bakar semakin sulit ditemukan , karena itu telah banyak penemuan – penemuan yang baik untuk menanggulangi keadaan ini. Seperti ditemukannya bio diesel,biosolar, dan lain sebagainya.

Kita tentu perlu tahu bagaimana semua proses pembuatan terjadi,  dimana semua biomasa itu diciptakan dengan bahan – bahan alami yang biasanya berupa ampas – ampas tumbuhan dan lain sebagainya. Biomassa sangatlah menguntungkan bagi kita semua,  selain menjaga kelestarian minyak bumi serta barang barang yang tak dapat diperbaharui lainnya, namun juga dengan kita menggunakan energi dan produksi biomassa kita juga dapat turut andil dalam pelestarian lingkungan.

Energi berbasis biomassa berpotensi besar dalam mendukung pasokan energi yang berkelanjutan di masa mendatang. Meskipun demikian, pengembangannya harus dirancang sedemikian rupa sehingga berefek positif terhadap pembangunan sosial ekonomi masyarakat dan di pihak lain juga tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. Semua teknologi konversi biomassa menjadi energi bisa diterapkan di Indonesia, dengan pengembangan disesuaikan dengan besaran supply biomassa, teknologi yang telah dikuasai, ketersediaan anggaran dan jenis produk yang dibutuhkan pasar di masing-masing daerah.

B.     Penguasaan Kompetensi
Penguasaan kompetensi yang mendasari bahasan makalah ini adalah:
1.    Mendeskripsikan dan menyajikan materi tentang energi terbarukan
2.    Mendeskripsikan sumber energi terbarukan pada pemanfaatan biomassa.

C.    Indikator Penguasaan Kompetensi
Indikator Penguasaan Kompetensi yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
1.         Apa yang dimaksud dengan biomassa?
2.         Bagaimana pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi?
3.         Bagaimana pemanfaatan biomassa untuk bahan bakar transport?
4.         Bagaimana penerapan konversi biomassa?
5.         Bagaimana potensi biomassa di Indonesia?
6.         Bagaimana dampak positif dan negatif dari biomassa?
7.         Kendala Penghambat Pengembangan Energi Biomassa di Indonesia?

D.    Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran dari pembahasan makalah ini yaitu:
1.    Menafsirkan definisi biomassa.
2.    Menyimpulkan pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi.
3.    Mengkorelasikan pemanfaatan biomassa dengan bahan bakar transport.
4.    Menyimpulkan penerapan konversi biomassa.
5.    Menemukan potensi biomassa di Indonesia.
6.    Menganalisis dampak positif dan negatif dari biomassa.
7.    Menanggulangi kendala Penghambat Pengembangan Energi Biomassa di Indonesia.

E.     Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu :
1.    Menghubungkan manfaat biomassa dengan kehidupan sehari-hari..
2.    Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Teknologi Dasar.


II. PEMBAHASAN


A.    Pengertian Biomassa
Biomassa adalah material biologis yang berasal dari suatu kehidupan, atau organisme yang masih hidup yang berstruktur karbon dan campuran kimiawi bahan organik yang mengandung hidrogen, nitrogen, oksigen, dan sejumlah kecil dari atom - atom & elemen-elemen lainnya.

Sumber biomassa berasal dari material bernilai tinggi di pasaran, seperti kayu unggulan, tidak mungkin digunakan untuk konversi ke bahan bakar. Namun, ada kategori-kategori bahan lainnya yang dapat digunakan dengan biaya relatif rendah. Yaitu Kayu mentah (diantaranya kayu yang belum diolah secara kimiawi). Kayu dari pohon adalah biomassa yang telah digunakan selama berabad-abad dan karena itu wajar untuk menganggap pepohonan sebagai tanaman penghasil energi potensial.

Biomassa yang diperoleh dari praktek kehutanan seperti penjarahan dan pemangkasan dari pengelolaan taman hutan, kebun dan kulit kayu, kayu balok, serbuk gergaji, palet kayu dan briket

Tanaman-tanaman Penghasil Energi: adalah tanaman yang ditanam khusus sebagai bahan bakar. Terdapat 4 jenis utama tanaman penghasil energi:
1.    Tanaman penghasil energi berotasi pendek - rotasi tanam pendek mempercepat panen dari pepohonan yang tumbuh untuk biomassa menjadi hanya beberapa tahun. Karena batang yang dipanen berusia muda, biomassa yang dihasilkan cenderung memiliki proporsi kulit pohon yang tinggi.

2.    Rumput & tanaman - tanaman penghasil energi non kayu - tanaman tahunan yang dapat menawarkan hasil yang tinggi seperti Miskantus, Switchgrass, Alang-alang Kenari, Alang-alang raksasa, rami, dll
3.    Tanaman - tanaman pertanian penghasil energi - Tanaman- tanaman ini sudah dikenal baik oleh petani. Termasuk di dalamnya, tanaman penghasil gula seperti bit gula dan tebu; Tanaman pati seperti gandum, jagung dan kentang; Tanaman penghasil minyak seperti minyak rapa atau bahkan limbah minyak nabati (WVO).
4.    Tanaman yang hidup di air / tanaman hidroponik - Baik ganggang mikro dan makro seperti rumput laut dan kelps.

Gambar 1. Energi Biomassa

Proses pra-pengolahan sebelum konversi biomassa menjadi bahan bakar
1.      Penanganan mencakup pemotongan dengan panjang seragam, perajangan, penggilingan atau pencacahan.
2.      Pengeringan mengurangi kadar air. Pengeringan dapat dibagi menjadi 3  tipe.
3.      Pengeringan pasif, adalah metode pengeringan yang biasanya termurah, memerlukan peralatan tambahan atau energi eksternal minimal, tetapi juga paling lambat. Metode ini dapat digunakan untuk mencapai kadar air 25-30%. Namun, jika dibutuhkan pengurangan kadar air yang lebih besar, diperlukan pengeringan aktif.
4.      Pengeringan Aktif memerlukan asupan energi eksternal seperti angin atau konveksi udara, dikombinasikan dengan ventilasi yang baik, bersama dengan kipas angin atau blower dan biasanya dengan sistem pemanas.
5.      Campuran - Jika ada dua jenis bahan dan salah satunya sangat kering, campur bahan ini dengan bahan berkadar air yang lebih tinggi untuk mengurangi tingkat rata-rata kelembaban
6.      Penyimpanan tempat penyimpanan biomassa harus dirancang dengan baik dan dibangun untuk sejumlah fungsi. Penyimpanan tersebut harus mampu menjaga bahan bakar tetap dalam kondisi yang baik , terutama melindunginya dari kelembaban.

Proses konversi biomassa untuk energi yang berguna yaitu terdapat sejumlah opsi teknologi yang tersedia untuk mengolah berbagai jenis biomassa menjadi sumber energi terbarukan. Teknologi konversi dapat melepaskan energi secara langsung, dalam bentuk panas atau listrik atau mengubahnya ke bentuk lain, seperti biofuel atau biogas.
1.      Thermal Conversion
Konversi Termal - Proses yang mencakup pembakaran dan gasifikasi untuk menghasilkan Listrik dan gas sintetik.
2.      Combined Heat And Power (Chp)
Gabungan Panas Dan Energi atau co- generation adalah proses di mana biomassa digunakan untuk bahan bakar mesin CHP untuk pembangkit listrik simultan dan panas. Tri-generasi adalah ekstensi lanjut untuk memasukkan suatu proses pendingin untuk pengkondisian udara juga.
3.      Co-Firing
Pembakaran bersama adalah proses penggantian bahan bakar fosil yang dipasok ke pembangkit listrik atau boiler dengan energi alternatif terbarukan seperti minyak nabati (terutama kelapa). Biofuel potensial lainnya seperti minyak tall dari industri kertas (kayu pinus), minyak pirolisis atau gas sintetik juga dapat digunakan
4.      Konversi Biokimia
Transesterifikasi' atau mengkonversi minyak nabati murni atau sampahnya ke Biodiesel. Fermentasi gula dan tanaman kaya pati menjadi Etanol. Penguraian anaerobik untuk menghasilkan Biogas.
5.      Emisi Dari Konversi Biomassa
Pembakaran biomassa atau bahan bakar lainnya secara tidak tepat, pada peralatan dengan perawatan yang buruk atau di bawah kondisi pengoperasian yang buruk dapat menimbulkan sejumlah potensi emisi.

B.     Pemanfaatan Biomassa Sebagai Sumber Energi
Potensi biomassa di Indonesia yang bisa digunakan sebagai sumber energi jumlahnya sangat melimpah. Limbah yang berasal dari hewan maupun tumbuhan semuanya potensial untuk dikembangkan. Tanaman pangan dan perkebunan menghasilkan limbah yang cukup besar, yang dapat dipergunakan untuk keperluan lain seperti bahan bakar nabati.

Pemanfaatan limbah sebagai bahan bakar nabati memberi tiga keuntungan langsung.
1.      Peningkatan efisiensi energi secara keseluruhan karena kandungan energi yang terdapat pada limbah cukup besar dan akan terbuang percuma jika tidak dimanfaatkan.
2.      Penghematan biaya, karena seringkali membuang limbah bisa lebih mahal dari pada memanfaatkannya.
3.      Mengurangi keperluan akan tempat penimbunan sampah karena penyediaan tempat penimbunan akan menjadi lebih sulit dan mahal, khususnya di daerah perkotaan.
Gambar 2. Pemanfaatan Biomassa Sebagai Sumber Energi

1.      Biofuel (Bahan Bakar Hayati)
Biofuel adalah bahan bakar yang digunakan untuk memasak, tenaga listrik, pemanasan dan transportasi. Biomassa adalah bahan baku yang digunakan untuk membuat bahan bakar ini. Biomassa padat digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak, pemanas, dan sebagai bahan bakar untuk boiler di industri kecil dan menengah. Biomassa padat juga dapat diubah menjadi bahan bakar gas dan cair seperti biogas, bio-diesel, bio-ethanol dan gas sintetis.

Umumnya sebagian besar jenis biofuel dibuat dari minyak nabati baku yang diperoleh dari pertanian tersendiri. Ini termasuk Jagung, Kedelai, Biji Rami, Tebu, Minyak Kelapa Sawit,, Biji Jarak dan Kelapa. Saat ini Indonesia fokus pada pengembangan biofuels cair yang berasal dari jarak, Minyak Kelapa Sawit, dan Tebu. Biofuel seperti biogas & gas buatan dapat berasal dari limbah biologi seperti jerami, kayu, pupuk kandang, sekam padi, dan sisa makanan. Limbah semacam ini biasanya banyak menjadi limbah pertanian di daerah yang akses listriknya terbatas.

Biofuels berasal dari minyak nabati yang pada dasarnya mudah ditanam. Ini berarti biofuel adalah sumber daya berkelanjutan yang tidak akan habis. Jika membutuhkan lebih banyak, maka hanya perlu menanam lebih banyak. Minyak diesel berasal dari minyak mentah, yang terbatas dan akhirnya akan habis. Manfaat Ekonomi - Harga minyak solar dan derivatif minyak bumi lainnya terus meningkat. Setiap tahun, konsumsi minyak bertambah sedangkan cadangan minyak terus berkurang. Selain itu, masalah politik, perang atau krisis internasional turut membuat harga minyak melambung. Tingginya harga minyak bumi menaikkan harga-harga komoditas dan orang-orang termiskinlah yang mendapat pengaruh terburuk. Sehingga mengurangi beban bangsa pada impor minyak bumi dengan memperluas penggunaan biofuel dapat mengontrol harga-harga sampai batas tertentu.

Manfaat Sosial - Kenaikan penggunaan biofuel meningkatkan peluang kerja bagi masyarakat pedesaan, mengingat produksi biofuel perlu dilakukan di dekat area produksi bahan baku untuk menghindari tingginya biaya transportasi bahan baku yang biasanya berukuran besar. Petani juga dapat memproduksi bahan bakar sendiri. Manfaat terhadap lingkungan - Efek rumah kaca telah membuat planet kita bertambah panas dikarenakan peningkatan karbon dioksida di atmosfer (untuk setiap galon bahan bakar yang dibakar, sekitar 20 pon CO2 dilepaskan di atmosfer). Pembakaran produk- produk derivatif minyak bumi berkontribusi terhadap pemanasan iklim global dan meningkatkan kadar karbon dioksida di atmosfer. Biofuel adalah bahan bakar ramah lingkungan, jika dikelola secara baik, maka emisi yang dihasilkan mesin dapat berkurang drastis. Biofuels juga tidak beracun dan dapat terurai secara biologis.

Penggunakan Biofuel yang tidak mengakibatkan perubahan jumlah CO2 secara keseluruhan di atmosfer. Tanaman asal Biofuel diekstrak, mengambil CO2 dari atmosfer untuk tumbuh. Ketika Biofuel dibakar, CO2 dilepaskan kembali ke atmosfer, hanya untuk diambil kembali untuk pertumbuhan tanaman. Di seluruh dunia, terdapat lahan tanam yang dapat menghasilkan berbagai variasi dari minyak tumbuhan, terutama di tanah yang kurang produktifdan biaya produksi yang rendah,. Selain itu bahkan jika ditanam di lahan pertanian, petani melakukan rotasi tanaman di tanahnya, sehingga memberikan nutrisi ke dalam tanah.

Sumber potensi limbah biomassa di Indonesia berasal dari: Sektor kehutanan: 15.450.000 m3/tahun; Tanaman perkebunan: 64 juta ton / tahun; Pertanian: 144,5 ton / tahun dan limbah padat perkotaan: 4.135.450 ton / tahun. Sebagai contoh, kelapa sawit. Tanaman ini adalah tanaman yang serbaguna. Minyak kelapa sawit digunakan untuk produksi etanol dan metanol.

Biofuel akan menghancurkan lahan basah dan hutan melalui pembukaan lahan untuk tanaman energi. Emisi yang disebabkan oleh pembakaran vegetasi dan hutan pada saat pembukaan lahan akan turut menyebabkan pemanasan global. Berbagai kepentingan pribadi  akan saling berebut lahan untuk tanaman produksi energi di masa depan. Mungkin pada akhirnya penggunaan biofuel akan menyebabkan lebih banyak emisi daripada yang diselamatkan.

Penggunaan biofuel harus ditingkatkan dan dimaksimalkan sementara pada saat yang sama semua pasokan dipastikan berasal dari sumber yang berkelanjutan. Ketika residu-residu ini diperuntukan bagi bahan bakar hayati, pupuk sintetis harus digunakan kembali untuk menggantikannya.

Saat emisi yang lebih banyak diciptakan melalui penghancuran hutan demi penanaman tanaman biofuel dibandingkan dengan emisi yang diselamatkan melalui penggunaan biofuel sebagai pengganti bahan bakar fosil, hal itu telah mengalahkan tujuan utama kita sebagai manusia yang berusaha untuk mencapai penggunaan sumber daya bumi yang berkelanjutan.


Gambar 3. Biofuel (Bahan Bakar Hayati)
2.      Biogas
Ketika pertanian, hewan, kotoran manusia terurai, mereka melepaskan gas berbau yang disebut metana (biogas) ke udara. Metana dapat ditangkap oleh proses penguraian anaerobik yang dilakukan dalam sistem tertutup. Penguraian anaerobik adalah proses di mana mikroorganisme mencerna bahan hayati tanpa melibatkan oksigen dalam prosenya. Metana yang dihasilkan kemudian ditangkap dan digunakan untuk memasak, pemanas dan pembangkit listrik. Sedang residu yang dihasilkan adalah biomassa tidak bergas yang dikenal sebagai digestate. Ini adalah pupuk miskin energi dengan kandungan gizi tinggi yang sangat berguna .

Biogas berasal dari sisa makanan, kotoran hewan, limbah rumah potong, limbah pertanian, limbah minyak nabati, limbah dan sampah perkebunan buah, bunga dan sayuran serta limbah produk susu.

Biogas adalah limbah dikonversi menjadi produk yang berguna untuk menghasilkan gas, panas dan listrik. Baik untuk keperluan industri dan domestik, ini memiliki tiga manfaat - untuk mengelola sampah, melepaskan energi dan memanfaatkan produk sampingan. Biogas menyediakan bahan bakar hayati yang bersih berbentuk gas untuk keperluan memasak dan untuk mengurangi penggunaan LPG serta bahan bakar konvensional lainnya.
Ruang Fermentasi
WC/
Toilet





Gambar 4. Desain Pembangkit Biogas
3.      Biodiesel
Biodiesel adalah bahan bakar yang terbuat dari minyak nabati baku / lemak hewan / gemuk yang didaur ulang atau limbah minyak goreng. Jika minyak baku digunakan, biji yang mengandung minyak ditekan untuk menghasilkan minyak nabati yang kemudian digabungkan dengan alkohol dan katalis dalam proses yang disebut transesterifikasi untuk menciptakan biodiesel dan gliserol. Biodiesel yang dihasilkan bisa langsung digunakan atau dicampur dengan solar minyak bumi sebesar 5% biodiesel / 95% solar minyak bumi dan digunakan, mesin diesel konvensional tanpa harus dimodifikasi.

Keunggulan atau kelebihan dari biodiesel yaitu bahan bakar ini tidak beracun dan tidak dapat menyebabkan efek rumah kaca, jadi biodiesel ini sangat ramah lingkuangan. Lalu biodiesel mudah sekali terurai dan bisa diperbaharui dan biodiesel dapat membuat mesin menjadi lebih awet atau tidak cepat rusak.

Dimana ada kelebihan selalu ada kekurangan, kekurangan biodiesel yaitu karena bahan bakar ini berasal dari tanaman pangan, maka jika di gunakan secara berlebihan dapat menimbulkan peningkatan harga pangan dan bahkan dapat meningkatkan angka kelaparan,mungkin itu merupakan salah satu alasan dari mengapa sampai saat ini biodiesel belum banyak digunakan, sehingga masih mencari bahan baku biodiesel yang potensial lainnya.

Biodiesel dapat diproduksi secara lokal dan membantu mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor minyak mentah. Tanaman Jarak dan Kelapa Sawit adalah dua tanaman yang umum ditanam di Indonesia untuk biodiesel.

Jatropha Curcas L (Jarak Pagar), merupakan salah satu tanaman energi primer yang tumbuh dengan baik di Indonesia meski di lahan kering sekalipun. Tanaman ini tahan terhadap hama dan sangat produktif dengan varietas tertentu mampu menghasilkan sampai dengan 4 kg biji per tanaman per tahun dan dapat dipanen terus-menerus selama 50 tahun. Produksi dan penggunaan biodiesel untuk genset berkontribusi bagi elektrifikasi di daerah terpencil yang tidak memiliki akses ke jaringan listrik. Biodiesel juga dapat dengan mudah digunakan dalam kendaraan bermesin diesel, baik sebagai pengganti solar, atau sebagai aditif dengan kekuatan yang mirip dengan yang dihasilkan oleh bahan bakar diesel konvensional. Biodiesel tidak beracun dan terbakar lebih bersih bila dibandingkan dengan solar minyak bumi. Biodiesel menghasilkan lebih sedikit emisi karbon dioksida, sulfur dioksida, partikel atau jelaga, ke udara sehingga lebih mengurangi polusi udara dibandingkan dengan penggunaan solar minyak bumi.

Keterbatasan dalam penanaman tanaman energi penghasil biofuel Ketika benih untuk Jarak misalnya, harus dibeli sebelum produksi, masalah logistik dapat menjadi tantangan. Benih hanya tersedia sekali setahun sehingga harus disimpan untuk keperluan sepanjang tahun. Pengumpulan biji adalah aktifitas yang padat tenaga kerja. Selain itu, Jatropha adalah tanaman yang beracun dan seluruh sisa- sisanya tidak cocok untuk pakan ternak atau pupuk. Perkebunan di daerah terpencil akan lebih cocok daripada di daerah-daerah berpenduduk.

Batasan Dari Produk Akhir – Biodiesel
Biodiesel memiliki kecenderungan untuk merusak karet. Pada mesin yang lebih tua (15 tahun atau lebih) dudukan mesin dan selang karet akan perlu diganti. Ketika biodiesel pertama kali digunakan, peningkatan deposit dalam sistem mesin mungkin terjadi, sehingga penggantian filter bahan bakar yang lebih sering mungkin diperlukan.

Biodiesel memiliki permasalahan ignisi pada. cuaca dingin. Tergantung dari jenis minyak yang digunakan, pada suhu sekitar 4-5oC, biodiesel mungkin mulai mengeras. Biodiesel cenderun teroksidasi dan rusak di dalam penyimpanannya jika tidak digunakan dalam jangka watu yang terlalu lama. Jadi untuk pengguna dari sektor pertanian dengan peralatan pertanian yang mungkin tidak digunakan selama beberapa bulan sekaligus, rusaknya bahan bakar dalam penyimpanan dapat menjadi masalah.
Gambar 5. Biodiesel

4.      Bioetanol
Bioetanol merupakan bahan bakar yang dibuat dari fermentasi tanaman yang mengandung jumlah kandungan gula, pati atau selulosa yang tinggi sehingga dapat diperoleh etanol murni untuk digunakan sebagai bahan bakar transportasi. Di Indonesia bioetanol dapat dibuat dari tanaman seperti singkong (umbi), ubi (umbi), tebu (tangkai & molase), jagung (gandum), sorgum (gandum), sorgum manis (tangkai), sagu (tangkai), padi (tangkai) dan nira dari Aren, Niphar, Lontar, dan Kelapa.
Bioetanol dapat langsung digunakan sebagai bahan bakar di kendaraan bermesin bensin yang dimodifikasi atau, yang lebih umum, sebagai aditif bensin. Tanaman lain yang dapat digunakan untuk menghasilkan etanol adalah gandum, jagung dan bit gula. Mengapa mengunakan bioetanol? Etanol adalah bahan bakar ramah lingkungan. Menggunakan etanol (dibanding bensin) mengurangi emisi karbon monoksida, partikel, oksida nitrogen, dan polutan ozon lainnya.
Campuran bahan bakar etanol dapat mengurangi emisi karbon monoksida sampai dengan 25 % dan emisi gas rumah sampai dengan 35-45%. Etanol berbasis tebu Brasil, dimana limbah tanaman digunakan untuk konversi energi, mengurangi emisi gas rumah kaca 80 sampai hampir 100% dibandingkan dengan penggunaan minyak bumi.

Kelemahan etanol adalah biaya produksi dan fakta bahwa etanol membutuhkan air yang sangatbesar. Batasan dari produk akhir – bioethanol. Kebanyakan mobil bermesin bensin yang ada dapat berjalan dengan campuran etanol sampai dengan 15% dengan bensin, namun diperlukan lebih banyak etanol untuk menjalankan mesin dibandingkan dengan bensin. Etanol juga digunakan untuk bahan bakar perapian bioetanol. Tidak diperlukan cerobong asap untuk api bioetanol; Namun panas yang dihasilkan masih kurang dari yang dihasilkan perapian konvensional.

Terdapat masalah penanganan bahan bakar etanol dalam konsentrasi yang lebih tinggi menyangkut tekanan uapnya dan keseimbangan antara air dan pencemarnya.
Gambar 6. Bioetanol
5.      Gas Sintetis
Gasifikasi adalah suatu proses dimana sumber karbon seperti batubara atau biomassa diurai (gasifikasi) menjadi karbon monoksida, hidrogen, karbon dioksida dan molekul hidrokarbon dalam reaktor kimia menggunakan oksigen dan atau uap untuk menghasilkan campuran gas. Campuran gas ini dikenal sebagai produsen gas / gas produk/ gas kayu atau gas batubara tergantung pada bahan baku. Gas ini kemudian dibersihkan lebih lanjut dan diubah menjadi bahan bakar sintetis, kimia, atau pupuk.

Gasifikasi bukan teknologi baru. Gasifikasi awalnya dikembangkan pada tahun 1800-an untuk membuat gas perkotaan bagi penerangan dan memasak. Pembangkit gas skala kecil juga digunakan untuk pembakaran kendaraan bermesin selama era kekurangan bahan bakar pada Perang Dunia Kedua. Saat ini 385 pembangkit gas beroperasi di 27 negara di dunia, memproduksi bahan bakar sintetis, bahan kimia, pupuk, dan listrik. Biomassa gasifikasi adalah sistem energi alternatif yang sesuai untuk tujuan pertanian. Potensi pembangkit gas berbahan bakar biomassa untuk menggantikan konsumsi minyak bumi telah menarik banyak perhatian di Indonesia.

Alasannya antara lain, terdapat kemungkinan pemanfaatan limbah seperti limbah hutan dan industri perkayuan, sekam padi, pohon karet yang tidak lagi produktif, sabut kelapa dan lain-lain untuk menggantikan konsumsi solar dan bensin pada generator listrik dan panas  di daerah terpencil yang kurang berkembang. Deskripsi teknologi pembangkit gasifikasi biomassa untuk skala-kecil Alat pembuat gas adalah perangkat sederhana yang terdiri dari suatu wadah silinder dengan ruang untuk bahan baku,saluran udara masuk, keluar gas dan satu penyaring.

Pembangkit gasifikasi skala kecil dapat terbuat dari bata tahan api, baja / beton atau drum minyak tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan.komponen lain yang menjadi bagian keseluruhan sistem gasifikasi biomassa adalah unit pemurnian dan konverter energi seperti pembakar atau mesin pembakaran internal. Desain gasifier dapat berupa salah satu dari 3 jenis desain berikut - Fluidized bed atau Kurangnya atau terbatasnya kapasitas penyimpanan untuk bahan baku pemeliharaan berkala dan biaya perbaikan.
Gambar 7. Proses Reaktor Gasifikasi

C.    Pemanfaatan Biomassa Untuk Bahan Transport
Kecuali kapal-kapal laut besar, yang dapat memakai energi nuklir sebagai tenaga penggerak, dan kereta api listrik, yang dapat mempergunakan tenaga listrik, pada umumnya alat-alat pengangkutan, seperti truk dan mobil, tergantung dari minyak sebagai bahan bakar. Salah satu kemungkinan yang banyak menarik perhatian, adalah pembuatan alcohol, khususnya etanol, dari biomassa sebagai calon untuk sebagian menggantikan minyak sebagai bahan bakar transport.

Etanol yang mempunyai rumus kimia C2H5OH antara lain dapat dihasilkan dari bahan-bahan baku biomassa berikut:
1.    Bahan-bahan yang mengandung hidrat arang dalam bentuk gula, seperti tebu dan nipah.
2.    Bahan-bahan yang mengandung hidrat arang dalam bentuk zat tepung (starch) seperti kasava, ubi jalar, kentang dan sagu.
3.    Bahan-bahan mengandung selulosa yang mengandung arang dengan bentuk molekul yang lebih kompleks seperti kayu.

Proses pembuatan etanol pada asasnya terdiri atas langkah-langkah berikut:
1.    Konversi hidrat arang menjadi gula yang dapat dicairkan dalam air.
2.    Fermentasi gula menjadi etanol.
3.    Pemisahan etanol dari air dan komponen-komponen lain dengan destilasi.

Keuntungan besar yang ada pada tebu adalah bahwa hidrat arangnya sudah mempunyai bentuk yang seperti glukosa atau fruktosa, sehingga langsung dapat difermentasi. Keuntungan kedua adalah bahwa ampas tebu yaitu sisa tebu yang tidak dapat dipakai lagi, masih dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar sehingga proses pembuatan etanol dari tebu, tidak memerlukan bahan bakar dari luar.
Pengembangan pembuatan etanol untuk bahan bakar transpor di Indonesia ditangani oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Program BPPT dilandaskan kepada kebijaksanaan-kebijaksanaan berikut:
1.    Peningkatan penghasilan petani dan transmigran.
2.    Penyediaan lapangan kerja.
3.    Diversifikasi energi.
4.    Peningkatan kemampuan industri.

Berdasarkan hal-hal di atas, BPPT akan membuat satu pabrik percobaan dengan kapasitas 5000 sampai 15.000 m3 setahun yang akan menghasilkan alkohol dengan kemurnian 95%. Pabrik ini akan dibangun di salah satu wilayah transmigrasi. Berkaitan dengan hal ini akan dibangun juga satu pusat penelitian dengan wilayah seluas 10 ha, lengkap dengan laboratorium dan fasilitas pendidikan dan latihan.

Wilayah yang dipilih adalah Tulang Bawang, di Lampung. Konstruksi dimulai bulan April 1981 dan diharapkan bahwa akhir tahun 1982 produksi telah mulai dapat dihasilkan.

Menurut Kompas (Jum’at, 29 Januari 1982) di Kawasan Industri Cilacap Lomanis direncanakan untuk dibangun industry etanol dengan produksi 240.000 liter etanol sehari dengan kadar 99,6%. Bahan baku utama terdiri atas singkong yang diperlukan sebanyak 4.800 ton sehari. Industri etanol ini akan dibangun oleh investor dalam negeri yang bekerja sama dengan perusahaan Swiss.

D.    Penerapan Konversi Biomassa
Berikut ini merupakan beberapa penerapan teknologi konversi biomassa yaitu:
1.         Biobriket
Briket adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengkonversi sumber energi biomassa ke bentuk biomassa lain dengan cara dimampatkan sehingga bentuknya menjadi lebih teratur. Briket yang terkenal adalah briket batu bara namun tidak hanya batu bara saja yang bisa di bikin briket. Biomassa lain seperti sekam, arang sekam, serbuk gergaji, serbuk kayu, dan limbah-limbah biomassa yang lainnya. Pembuatan briket tidak terlalu sulit, alat yang digunakan juga tidak terlalu rumit. Di IPB terdapat banyak jenis-jenis mesin pengempa briket mulai dari yang manual, semi mekanis, dan yang memakai mesin.

2.    Gasifikasi
Secara sederhana, gasifikasi biomassa dapat didefinisikan sebagai proses konversi bahan selulosa dalam suatu reaktor gasifikasi (gasifier) menjadi bahan bakar. Gas tersebut dipergunakan sebagai bahan bakar motor untuk menggerakan generator pembangkit listrik. Gasifikasi merupakan salah satu alternatif dalam rangka program penghematan dan diversifikasi energi. Selain itu gasifikasi akan membantu mengatasi masalah penanganan dan pemanfaatan limbah pertanian, perkebunan dan kehutanan.  Ada tiga bagian utama perangkat gasifikasi, yaitu:
                          a.       Unit pengkonversi bahan baku (umpan) menjadi gas, disebut reaktor gasifikasi atau gasifier.
                          b.      Unit pemurnian gas.
                          c.       Unit pemanfaatan gas.

3.    Pirolisa
Pirolisa adalah penguraian biomassa (lysis) karena panas (pyro) pada suhu yang lebih dari 150oC. Pada proses pirolisa terdapat beberapa tingkatan proses, yaitu pirolisa primer dan pirolisa sekunder. Pirolisa primer adalah pirolisa yang terjadi pada bahan baku (umpan), sedangkan pirolisa sekunder adalah pirolisa yang terjadi atas partikel dan gas/uap hasil pirolisa primer.  Penting diingat bahwa pirolisa adalah penguraian karena panas, sehingga keberadaan O2 dihindari pada proses tersebut karena akan memicu reaksi pembakaran.

4.    Liquification
Liquification merupakan proses perubahan wujud dari gas ke cairan dengan proses kondensasi, biasanya melalui pendinginan, atau perubahan dari padat ke cairan dengan peleburan, bisa juga dengan pemanasan atau penggilingan dan pencampuran dengan cairan lain untuk memutuskan ikatan. Pada bidang energi liquification tejadi pada batubara dan gas menjadi bentuk cairan untuk menghemat transportasi dan memudahkan dalam pemanfaatan.

5.    Biokimia
Pemanfaatan energi biomassa yang lain adalah dengan cara proses biokimia. Contoh proses yang termasuk ke dalam proses biokimia adalah hidrolisis, fermentasi dan an-aerobic digestion. An-aerobic digestion adalah penguraian bahan organik atau selulosa menjadi CH4 dan gas lain melalui proses biokimia.
Selain anaerobik digestion, proses pembuatan etanol dari biomassa tergolong dalam konversi biokimiawi.  Biomassa yang kaya dengan karbohidrat atau glukosa dapat difermentasi sehingga terurai menjadi etanol dan CO2.  Akan tetapi, karbohidrat harus mengalami penguraian (hidrolisa) terlebih dahulu menjadi glukosa.  Etanol hasil fermentasi pada umumnya mempunyai kadar air yang tinggi dan tidak sesuai untuk pemanfaatannya sebagai bahan bakar pengganti bensin.  Etanol ini harus didistilasi sedemikian rupa mencapai kadar etanol di atas 99.5%.

6.    Karbonisasi
Karbonisasi merupakan suatu proses untuk mengkonversi bahan orgranik menjadi arang, pada proses karbonisasi akan melepaskan zat yang mudah terbakar seperti CO, CH4, H2, formaldehid, methana, formik dan acetil acid serta zat yang tidak terbakar seperti seperti CO2, H2O dan tar cair. Gas-gas yang dilepaskan pada proses ini mempunyai nilai kalor yang tinggi dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kalor pada proses karbonisasi.

E.       Potensi Biomassa Di Indonesia
Potensi biomassa di Indonesia yang bisa digunakan sebagai sumber energi jumlahnya sangat melimpah. Limbah yang berasal dari hewan maupun tumbuhan semuanya potensial untuk dikembangkan. Tanaman pangan dan perkebunan menghasilkan limbah yang cukup besar, yang dapat dipergunakan untuk keperluan lain seperti bahan bakar nabati. Pemanfaatan limbah sebagai bahan bakar nabati memberi tiga keuntungan langsung. Pertama, peningkatan efisiensi energi secara keseluruhan karena kandungan energi yang terdapat pada limbah cukup besar dan akan terbuang percuma jika tidak dimanfaatkan. Kedua, penghematan biaya, karena seringkali membuang limbah bisa lebih mahal dari pada memanfaatkannya. Ketiga, mengurangi keperluan akan tempat penimbunan sampah karena penyediaan tempat penimbunan akan menjadi lebih sulit dan mahal, khususnya di daerah perkotaan.

Selain pemanfaatan limbah, biomassa sebagai produk utama untuk sumber energi juga akhir-akhir ini dikembangkan secara pesat.  Kelapa sawit, jarak, kedelai merupakan beberapa jenis tanaman yang produk utamanya sebagai bahan baku pembuatan biodiesel.  Sedangkan ubi kayu, jagung, sorghum, sago merupakan tanaman-tanaman yang produknya sering ditujukan sebagai bahan pembuatan bioethanol.

Energi biomassa menjadi penting bila dibandingkan dengan energi terbaharukan karena proses konversi menjadi energi listrik memiliki investasi yang lebih murah bila di bandingkan dengan jenis sumber energi terbaharukan lainnya. Hal inilah yang menjadi kelebihan biomassa dibandingkan dengan energi lainnya. Proses energi biomassa sendiri memanfaatkan energi matahari untuk merubah energi panas menjadi karbohidrat melalui proses fotosintesis yang selanjutnya diubah kembali menjadi energi panas.

F.     Dampak Positif Dan Negatif Dari Biomassa
Semua jenis energi di alam baik itu yang tak terbarukan maupun terbarukan pastinya tak lepas dari dampak yang ditimbulkan. Berikut ini dampak positif dan dampak negatif dari pemanfaatan energi biomassa:

Dampak Positif
Ada banyak sumber energi alternatif yang dapat dikembangkan. Biomassa pun bisa dijadikan salah satu alternatif yang menjanjikan. Pemanfaatan energi biomassa sebagai sumber energi khususnya sebagai bahan baku produksi energi listrik mempunyai kelebihan atau dampak positif, antara lain:
1.    Merupakan sumber energi paling murah karena jumlahnya melimpah tersedia di alam bisa dikatakan gratis.
2.    Dapat diperoleh dengan mudah misalnya sampah atau limbah disekitar kita.
3.    Biaya operasional sangat rendah, hal ini karena bahan baku tersedia melimpah dan gratis.
4.    Tidak mengenal problem limbah karena dari limbah justru akan diperoleh energy biomassa.
5.    Proses produksinya lebih ramah lingkungan karena proses pembakarannya lebih sempurna, tidak meninggalkan residu atau sisa pembakaran semisal CO2.
6.    Tidak menyebabkan efek rumah kaca atau global warming.
7.    Tidak terpengaruh kenaikkan harga bahan bakar.
8.    Mengurangi polusi udara.
Pembakaran biomassa dari limbah pertanian dilakukan di dalam ruang bakar menggunakan boiler untuk mengurangi efek polusi asap karena pembakaran dalam industri menggunakan peralatan kendali polusi untuk mengendalikan asap, sehingga lebih efisien dan bersih daripada pembakaran langsung.
9.    Mengurangi hujan asam dan kabut asap
Melalui pembakaran biomassa efek hujan asam ini akan direduksi, karena pembakaran biomassa akan menghasilkan partikel emisi asam sulfur (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) yang lebih sedikit dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil. Pembakaran biomasa lebih efisien dan sempurna bila diproses melalui karbonisasi karena akan menghasilkan bahan bakar yang terbebas dari volatile matter atau gas mudah terbakar.

Dampak Negatif
a.     Ekonomi
Dari segi ekonomi terutama biomassa yang diperoleh dari bahan baku pangan semisal gandum, tebu dan jagung akan memberikan dampak samping salah satunya naiknya harga bahan baku pangan. Misalnya, di Jerman, 100 kilogram gandum menghasilkan energi biomassa seharga 25 Euro. Tapi bila gandum tersebut dijual sebagai bahan baku pangan, harganya hanya 18 Euro. Kini di sejumlah negara muncul kekuatiran bahwa para petani bahan pangan beralih ke produksi tanaman untuk biomassa. Padahal, produksi bahan pangan saat ini saja belum mencukupi untuk menutup kebutuhan pangan dunia.
b.    Lingkungan
Dampak lain penanaman produk pertanian untuk biomassa adalah kerusakan pada alam. Misalnya, untuk mendapatkan lahan pertanian baru, penduduk Afrika membuka hutan. Akibatnya siklus kerusakan alam terus berlanjut. Penebangan pohon-pohon untuk lahan pertanian menyebabkan karbondioksida dilepaskan ke udara. Padahal karbondioksida atau CO2 adalah salah satu gas rumah kaca penyebab pemanasan global.

c.     Sumber Terbatas
Meskipun merupakan sumber energi terbarukan, mendapatkan bahan biomassa bisa cukup sulit. Tanaman tertentu, misalnya, tidak tumbuh setiap tahun. Proses pemanenan (harvesting) serta pengolahan juga membutuhkan lebih banyak sumber daya dan energi.

d.    Menyebabkan Polusi
Poin ini bisa jadi merupakan ironi. Biomassa memang dikenal mampu mengurangi efek rumah kaca dengan mengontrol produksi metana. Hanya saja, jika tanaman dibakar langsung, maka aktivitas ini juga akan melepaskan gas rumah kaca sama seperti yang diemisikan oleh bahan bakar fosil.

G.    Kendala Penghambat Pengembangan Energi Biomassa Di Indonesia
Di indonesia ada beberapa kendala yang menghambat pengembangan energi biomassa khususnya untuk produksi energi listrik, seperti:
1.    Harga jual energi fosil, misal; minyak bumi, solar dan batubara, di Indonesia masih sangat rendah. Sebagai perbandingan, harga solar/minyak disel di Indonesia Rp.380,-/liter sementara di Jerman mencapai Rp.2200,-/liter, atau sekitar enam kali lebih tinggi.
2.    Rekayasa dan teknologi pembuatan sebagian besar komponen utamanya belum dapat dilaksanakan di Indonesia, jadi masih harus mengimport dari luar negeri.
3.    Biaya investasi pembangunan yang tinggi menimbulkan masalah finansial pada penyediaan modal awal.
4.    Belum tersedianya data potensi sumber daya yang lengkap, karena masih terbatasnya studi dan penelitian yang dilkakukan.
5.    Secara ekonomis belum dapat bersaing dengan pemakaian energi fosil.
6.    Kontinuitas penyediaan energi listrik rendah, karena sumber daya energinya sangat bergantung pada kondisi alam yang perubahannya tidak tentu.

III. PENUTUP


A.    Kesimpulan
Biomassa merupakan produk fotosintesis yakni butir-butir hijau daun yang bekerja sebagai sel-sel surya, menyerap energi matahari dan mengkonversi karbon dioksida dengan air menjadi suatu senyawa karbon, hydrogen dan oksigen. Energi biomassa adalah sumber energi terbarukan yang ditemukan dalam tanaman. Tanaman mengambil energi dari matahari dalam proses fotosintesis dan menggunakannya untuk memproduksi dan tumbuh biomassa. Energi biomassa dibuat ketika biomassa dikumpulkan dan dibakar perlahan untuk membuat uap. Generator kemudian menggunakan uap untuk mengubahnya menjadi panas dan energi.

Pemanfaatan biomassa sebagai sumber energy:
1.      Biodiesel
2.      Biogas
Penerapan konversi biomassa:
1.      Biobriket
2.      Gasifikasi
3.      Pirolisa
4.      Liquification
5.      Biokimia
6.      Karbonisasi

Potensi biomassa di Indonesia yang bisa digunakan sebagai sumber energi jumlahnya sangat melimpah. Limbah yang berasal dari hewan maupun tumbuhan semuanya potensial untuk dikembangkan.

Tanaman pangan dan perkebunan menghasilkan limbah yang cukup besar, yang dapat dipergunakan untuk keperluan lain seperti bahan bakar nabati. Pemanfaatan energi biomassa sebagai sumber energi khususnya sebagai bahan baku produksi energi listrik mempunyai kelebihan atau dampak positif, antara lain:
1.      Merupakan sumber energi paling murah karena jumlahnya melimpah tersedia di alam bisa dikatakan gratis.
2.      Dapat diperoleh dengan mudah misalnya sampah atau limbah disekitar kita.
3.      Biaya operasional sangat rendah, hal ini karena bahan baku tersedia melimpah dan gratis.

Berikut ini beberapa dampak negatif dari penggunaan energi biomassa:
1.      Naiknya harga bahan baku pangan.
2.      Kerusakan pada alam.
3.      Sumber Terbatas
4.      Menyebabkan Polusi

B.     Saran
Berdasarkan uraian dan kesimpulan yang telah disusun maka penulis ingin memberikan saran, untuk memenuhi kebutuhan manusia akan sumber energi maka pemanfaatan sumber energi tersebut harus lebih dikembangkan terutama energi biomassa. Namun dalam pengembangannya harus ada aspek-aspek yang harus diperhatikan, salah satunya adalah lingkungan. Selain itu penggunaan energi harus diperhatikan. Hemat energi berarti mencegah terjadinya krisis energi. Semoga masyarakat luas dapat mempraktikan teknologi dalam makalah ini secara langsung.

DAFTAR PUSTAKA


Arhamsyah Arhamsyah. 2010. Pemanfaatan Biomassa Kayu Sebagai Sumber Energi Terbarukan. (http://ejournal.kemenperin.go.id/jrihh/article/view/914. Vol 2, No 1 (2010) )

Berndes,G., Hoogwijk, M., & Broek, R.V.D. 2003. The contribution of biomass in the future global energy supply: a review of 17 studies, Journal of Biomass and Bioenergy Vol. 25, Hal. 1-28.

Dahuri, D. 2003. Sampah organik, kotoran kerbau sumber energi alternatif. Media Indonesia. Senin, 02 Juni 2003.

Petir, Kunaifi, Erliza, Nurmiati, Rizfi. Penilaian Potensi Biomassa Sebagai Alternatif Energi Kelistrikan. Jurnal PASTI Volume IX No 2, 164 – 176. (https://www.researchgate.net/publication/322331901_PENILAIAN_POTENSI_BIOMASSA_SEBAGAI_ALTERNATIF_ENERGI_KELISTRIKAN) 17-10-2018

Suhartoyo Sriyanto.2017. Effektifitas Briket Biomassa

(http://jurnal.umk.ac.id/index.php/SNA/article/view/1401.)

Thran D, et al. 2010. Global biomass potentials -Resources, drivers and scenario results, Journal of Energy for Sustainable Development, Vol. 14, Hal. 200-205.

Welfe, A., Gilbert, P., & Thornley, P. 2014. Increasing biomass resource availability through supply chain analysis, Journal of Biomass and Bioenergy, Vol. 70, Hal. 249-266.

Share:

Music

Rating Bintang

Description:
Rating: 4.5
Reviewer:
ItemReviewed:

Cursor

Batman Begins - Diagonal Resize 2

Kalender

Jam Analog

BTemplates.com

Wikipedia

Hasil penelusuran

Recent Posts

Business

Editors Picks

Follow us

Recent Posts

Technology

Sports

Link List

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Followers

Technology

Follow Me

Breaking News

Translate

Nature

Comments

Flickr Images

Entertainment

Fun & Fashion

Most Trending

Popular Posts